Secara ringkas Rumusan Masalah memuat pertanyaan yang membangun. Rumusan masalah diambil karena anda memandang ada sesuatu yang tidak pas atau masih harus diperbaiki.
Sebagai contoh
Di kelas A yang berjumlah 20 siswa saat ulangan harian Matematika tentang volume hanya ada 10 siswa yang berhasil melewati garis KKM. Pada hal guru sudah membuat program RPP, media dari kertas, dan metodedemonstrasi. Saat belajar siswa tenang-tenang saja, tidak ada kegaduhan dan sebagainya.
Ini menjadi sesuatu yang menjanggal apakah guru yang mengajar yang salah ataukah siswa yang tidak belajar. Untuk lebih pastinya anda lakukan penelitian. Kita amati mulai guru merencanakan program sampai mengajar dan melakukan evaluasi. Sedikit ada celah yang mencurikan langsung dalam benak kita pikirkan, "jangan-jangan ini nch penyebabNya"
Baik kita amati mulai RPP dulu
Di dalam RPP sudah ada StandarKompetensi, Indikator, pembagian jam, malah ditambah lagi dengan soal latihan. Kita rasa tidak ada yang kurang.
Baik, sekarang kita bayangkan guru yang mengajar saat itu!!!
Mengajar dengan media kertas dibentuk berbagai bangun dengan berbagai ukuran pula agar bisa dihitung volumenya. Mungkin kan disini penyakitnya? Kita tampung dulu
Kita bayangkan lagi bila mengajar tentang volume dengan metode demonstrasi!!!
Guru menyuruh beberapa siswa maju untuk melihat bangun dan mengukurnya.
Jika sebagian bagaimana dengan sisa siswa yang tidak kebagian memegang bangun, mencoba mengukur sendiri dan menghitungnya. Apakah disini yang menjadi masalah sehingga nilai siswa tidak memuaskan? bisa jadi.
Kalau sudah begini lalu mana yang menjadi rumusan masalah kita?
Kita ambil saja yang mudah. ha ha ha...
kok mudah? iya kan tujuan kita untuk meningkatkan nilai hasil ulangan siswa, simpel kan
Sebagai bahan saya mencoba mengganti metode demonstrasi dengan metode observasi.
Jadi rumusan masalahnya adalah
Apakah dengan metode observasi dapat meningkatkan nilai hasil belajar Matematika Siswa Kelas A?
Rumusan masalah sudah jadi, lalu siapa yang menjawab? ya Anda lah yang menjawab dengan melakukan praktek dan membuat laporannya.
Sebagai contoh
Di kelas A yang berjumlah 20 siswa saat ulangan harian Matematika tentang volume hanya ada 10 siswa yang berhasil melewati garis KKM. Pada hal guru sudah membuat program RPP, media dari kertas, dan metodedemonstrasi. Saat belajar siswa tenang-tenang saja, tidak ada kegaduhan dan sebagainya.
Ini menjadi sesuatu yang menjanggal apakah guru yang mengajar yang salah ataukah siswa yang tidak belajar. Untuk lebih pastinya anda lakukan penelitian. Kita amati mulai guru merencanakan program sampai mengajar dan melakukan evaluasi. Sedikit ada celah yang mencurikan langsung dalam benak kita pikirkan, "jangan-jangan ini nch penyebabNya"
Baik kita amati mulai RPP dulu
Di dalam RPP sudah ada StandarKompetensi, Indikator, pembagian jam, malah ditambah lagi dengan soal latihan. Kita rasa tidak ada yang kurang.
Baik, sekarang kita bayangkan guru yang mengajar saat itu!!!
Mengajar dengan media kertas dibentuk berbagai bangun dengan berbagai ukuran pula agar bisa dihitung volumenya. Mungkin kan disini penyakitnya? Kita tampung dulu
Kita bayangkan lagi bila mengajar tentang volume dengan metode demonstrasi!!!
Guru menyuruh beberapa siswa maju untuk melihat bangun dan mengukurnya.
Jika sebagian bagaimana dengan sisa siswa yang tidak kebagian memegang bangun, mencoba mengukur sendiri dan menghitungnya. Apakah disini yang menjadi masalah sehingga nilai siswa tidak memuaskan? bisa jadi.
Kalau sudah begini lalu mana yang menjadi rumusan masalah kita?
Kita ambil saja yang mudah. ha ha ha...
kok mudah? iya kan tujuan kita untuk meningkatkan nilai hasil ulangan siswa, simpel kan
Sebagai bahan saya mencoba mengganti metode demonstrasi dengan metode observasi.
Jadi rumusan masalahnya adalah
Apakah dengan metode observasi dapat meningkatkan nilai hasil belajar Matematika Siswa Kelas A?
Rumusan masalah sudah jadi, lalu siapa yang menjawab? ya Anda lah yang menjawab dengan melakukan praktek dan membuat laporannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar