DASAR TEORI
Menurut buku yang berjudul Mudah dan Aktif Belajar
Kimia, koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut, dan butirannya lebih
besar dari molekul, serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat
mikroskop (Yayan Sunarya, 2017).
Dalam buku ensiklopedia, sistem koloid merupakan
jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi (campuran
heterogen). Karena keadaannya bercampur dari larutan dan suspensi, maka sifat
koloid bisa berada di antara kedua jenis campuran tersebut. Misalnya pada
larutan, dikenal dengan istilah zat pelarut dan terlarut, pada koloid istilah
itu disebut fase terdispersi dan medium pendisfersi (Yuli Rohmaton, 2019). Nantinya,
hasil dari fase terdispersi dan medium pendisfersi ini akan menentukan jenis
koloid.
Berikut ini ciri-ciri yang membedakan antara larutan,
koloid, dan suspensi:
1.
Ciri-ciri larutan
·
Tidak bisa disaring
·
Satu fase
·
Sifat antar zat stabil
·
Homogen
·
Diameter partikel kurang dari 7cm
2.
Ciri-ciri koloid
·
Dapat disaring
·
Dua fase
·
Sifat antar zat stabil
·
HeterogenDiameter partikel antara 10,5-10,7 cm
3. Ciri-ciri suspensi
·
Dapat disaring
·
Dua fase
·
Sifat zat tidak stabil, berarti bisa memisahkan diri
·
Heterogen
·
Diameter partikel lebih dari 5-10 cm
Koloid merupakan campuran zat berbeda dari larutan
dan suspensi. Oleh karena itu, karakter dari koloid ini mempunyai perbedaan
sifat, di antaranya:
1. Gerak Brown
Ini adalah gerakan partikel koloid yang terjadi secara acak atau
zig-zag, karena adanya tumbukan. Semakin kecil partikelnya maka gerakan ini
bisa menjadi cepat.
2. Efek Tyndall
Sifat berikut dihasilkan dari efek penghamburan cahaya oleh
partikel koloid. Contohnya, hamburan cahaya dari motor akan sangat terlihat di
jalan yang berdebu.
3. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses penyerapan ion oleh partikel koloid,
sehingga ion dapat menempel ke permukaannya, bisa itu ion negatif atau ion
positif.
4. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan dari
partikel koloid, karena adanya pemanasan, penambahan koloid atau elektrolit,
sehingga zat tidak stabil.
5. Elektroforesis
Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh
medan listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan
penyaringan debu dari cerobong asap pabrik.
6. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid
lain agar tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun,
detergen, atau pembuatan es krim yang memakai gelatin.
7. Dialisis
Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian
koloid, supaya terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada
proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal.
8. Koloid Liofil dan
Liofob
Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil
yaitu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi
berupa cairan, sehingga sifatnya kental
(Muhtaridi, 2014).
Koloid dapat dibedakan berdasarkan jenis fasenya yaitu fase terdispersi dan fase medium pendispersi.
BACA JUGA
SIFAT KOLOID ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
SIFAT KOLOID CARA KERJA PERCOBAAN
SIFAT KOLOID HASIL PERCOBAAN
SIFAT KOLOID PEMBAHASAN PERCOBAAN
SIFAT KOLOID RANGKUMAN