ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
SD KELAS 1
Demikian ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) untuk Program Pembelajaran di kelas 1 SD. Semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin..
ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
SD KELAS 1
Demikian ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) untuk Program Pembelajaran di kelas 1 SD. Semoga bermanfaat bagi kita semua, aamiin..
RANGKUMAN
Dari penelitian percobaan ini dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Jenis-jenis
koloid
·
Sol dan sol padat
·
Emulsi dan emulsi padat
·
Buih dan buih padat
·
Aerosol dan aerosol padat
2. Sifat-sifat
koloid
·
Efek Tyndall
·
Gerak brown
·
Bermuatan
·
Adsorpsi
·
Koagulasi
3. Pembuatan
koloid
·
Dispersi
·
Kondensasi
BACA JUGA
SIFAT KOLOID ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
SIFAT KOLOID CARA KERJA PERCOBAAN
I.
CARA KERJA
A.
Mengetahui jenis-jenis koloid
Masukkan putih telor dan aduk bersama dengan campuran
alcohol 96%. Buktikan bahwa alcohol 96% dapat menimbulkan koagolasi!
Ambil bagian dari putih telor dan panaskandengan air
murni. Buktikan apakah terjadi koagolasi atau tidak.
Ambil putih telor dan campur dengan asam cuka encer
lalu dipanaskan. Catat pengaruh asam cuka terhadap koagolasi!
Masukkan asan
nitrat encer pada larutan putih telor. Amati pengendapanan putih telor!
Masukkan beberapa tetes Cu Sulfat encer pada 5 ml
larutan putih telor. Setelah itu masukkan lagi setetes demi setetes larutan KOH
encer. Gojok dan amati perubahan warnanya!
BACA JUGA
SIFAT KOLOID ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
SIFAT KOLOID PEMBAHASAN PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN SIFAT KOLOID
A. Alat
1.
Labu ukur
2.
Pipet
tetes
3.
Pengaduk
B. Bahan
1.
Air suling
2.
Alkohol
96%
3.
Asam
nitrat
4.
Biuret
5.
KOH
6.
NH4NO
SIFAT KOLOID CARA KERJA PERCOBAAN
PEMBAHASAN PERCOBAAN SIFAT KOLOID
Sifat-sifat yang dimiliki koloid antara lain, efek
tyndall, gerak brown, bermuatan, adsorpsi, dan koagulasi. Gerak brown,
bermuatan, adsorpsi, dan koagulasi berkaitan dengan interaksi antara partikel
terdispersi dan medium pendispersi.
Efek tyndall merupakan penghamburan sinar oleh
koloid. Susunan partikel dalam koloid akan menghamburkan cahaya yang masuk.
Jika berkas sinar dilewatkan melalui suspensi partikel-partikel akan menahan
berkas sinar. Jika berkas sinar itu dilewatkan melalui larutan maka seluruh berkas
sinar tidak tertahan.
Gerak brown adalah gerak zig-zag partikel-partikel
koloid secara terus menerus dan tidak terarah. Gerak brown diakibatkan oleh
interaksi antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul
pendispersinya.
Koloid menjadi bermuatan listrik akibat adanya
penyerapan ion pada permukaan koloid. Ada dua jenis muatan listrik yang
dimiliki koloid yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif.
Adsorpsi
merupakan sifat lain yang dimiliki koloid. Dalam sifat ini koloid menyerap
partikel oleh permukaan zat. Hal ini dapat terjadi karena permukaan koloid
sangat besar.
Pada percobaan kali ini kita menggunakan
larutan dari putih telor yang dikocok sehingga menjadi larutan. Jika larutan
putuh telor tadi dicampur dengan larutan ammonium jenuh akan merubah warna
larutan menjadi putih keruh. Jika dicampur dengan alkohol 96% larutan putih
telor tadi juga mengalami perubahan warna, warnanya menjadi putih keruh juga.
Larutan putih telor juga mengalami perubahan warn ajika dipanaskan dengan air
suling atau air murni, warnanya putih agak kekeruhan. Pada campuran putih telor
dengan air cuka yang dipanaskan juga mengalami perubahan terutama pada warna,
dari bening berubah menjadi putih keruh.
Perbedaan mencolok terjadi pada larutan putih telor
yang dicampur dengan asam nitrat, tidak hanya warna tetapi juga menimbulkan
perubahan lain, terdapat busa-busa yang keluar. Sama halnya dengan dicampur
asam nitrat, larutan putih telor yang dicampur dengan CuSO4 dan ditambah KOH
mengalami perubahan yang signifikan, warnanya menjadi kuning kecoklatan.
BACA JUGA
HASIL PERCOBAAN PENGAMATAN
Berikut hasil
pengamatan yang didapatkan dari percobaan larutan putih telor dengan dicampur
beberapa bahan:
No |
Pereaksi |
Perlakuan |
Yang terjadi/ warna / endapan |
1 |
NH4OH |
Larutan
ammonium jenuh |
Putih
keruh |
2 |
Alkohol 96% Air
murni Air cuka |
Tidak
dipanaskan Dipanaskan Encer dan dipanaskan |
Putih
keruh |
3 |
Asan
nitrat |
Encer tanpa dipanaskan |
Putih
keruh dan berbusa |
4 |
Biuret |
CuSO4
ditambah KOH dan di gojog |
Kuning
kecoklatan |
DASAR TEORI
Menurut buku yang berjudul Mudah dan Aktif Belajar
Kimia, koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut, dan butirannya lebih
besar dari molekul, serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat
mikroskop (Yayan Sunarya, 2017).
Dalam buku ensiklopedia, sistem koloid merupakan
jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi (campuran
heterogen). Karena keadaannya bercampur dari larutan dan suspensi, maka sifat
koloid bisa berada di antara kedua jenis campuran tersebut. Misalnya pada
larutan, dikenal dengan istilah zat pelarut dan terlarut, pada koloid istilah
itu disebut fase terdispersi dan medium pendisfersi (Yuli Rohmaton, 2019). Nantinya,
hasil dari fase terdispersi dan medium pendisfersi ini akan menentukan jenis
koloid.
Berikut ini ciri-ciri yang membedakan antara larutan,
koloid, dan suspensi:
1.
Ciri-ciri larutan
·
Tidak bisa disaring
·
Satu fase
·
Sifat antar zat stabil
·
Homogen
·
Diameter partikel kurang dari 7cm
2.
Ciri-ciri koloid
·
Dapat disaring
·
Dua fase
·
Sifat antar zat stabil
·
HeterogenDiameter partikel antara 10,5-10,7 cm
3. Ciri-ciri suspensi
·
Dapat disaring
·
Dua fase
·
Sifat zat tidak stabil, berarti bisa memisahkan diri
·
Heterogen
·
Diameter partikel lebih dari 5-10 cm
Koloid merupakan campuran zat berbeda dari larutan
dan suspensi. Oleh karena itu, karakter dari koloid ini mempunyai perbedaan
sifat, di antaranya:
1. Gerak Brown
Ini adalah gerakan partikel koloid yang terjadi secara acak atau
zig-zag, karena adanya tumbukan. Semakin kecil partikelnya maka gerakan ini
bisa menjadi cepat.
2. Efek Tyndall
Sifat berikut dihasilkan dari efek penghamburan cahaya oleh
partikel koloid. Contohnya, hamburan cahaya dari motor akan sangat terlihat di
jalan yang berdebu.
3. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses penyerapan ion oleh partikel koloid,
sehingga ion dapat menempel ke permukaannya, bisa itu ion negatif atau ion
positif.
4. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan dari
partikel koloid, karena adanya pemanasan, penambahan koloid atau elektrolit,
sehingga zat tidak stabil.
5. Elektroforesis
Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh
medan listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan
penyaringan debu dari cerobong asap pabrik.
6. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid
lain agar tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun,
detergen, atau pembuatan es krim yang memakai gelatin.
7. Dialisis
Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian
koloid, supaya terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada
proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal.
8. Koloid Liofil dan
Liofob
Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil
yaitu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi
berupa cairan, sehingga sifatnya kental
(Muhtaridi, 2014).
Koloid dapat dibedakan berdasarkan jenis fasenya yaitu fase terdispersi dan fase medium pendispersi.
BACA JUGA
SIFAT KOLOID ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
SIFAT KOLOID CARA KERJA PERCOBAAN
SIFAT KOLOID PEMBAHASAN PERCOBAAN
ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SD KELAS 1 BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS PPKn MATEMATIKA PEND AGAMA ISLAM PJOK SENI MUSIK SENI TARI SENI RU...