Senin, 10 Juli 2023

SIFAT KOLOID DASAR TEORI

 DASAR TEORI

Menurut buku yang berjudul Mudah dan Aktif Belajar Kimia, koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut, dan butirannya lebih besar dari molekul, serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat mikroskop (Yayan Sunarya, 2017).  

Dalam buku ensiklopedia, sistem koloid merupakan jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi (campuran heterogen). Karena keadaannya bercampur dari larutan dan suspensi, maka sifat koloid bisa berada di antara kedua jenis campuran tersebut. Misalnya pada larutan, dikenal dengan istilah zat pelarut dan terlarut, pada koloid istilah itu disebut fase terdispersi dan medium pendisfersi (Yuli Rohmaton, 2019). Nantinya, hasil dari fase terdispersi dan medium pendisfersi ini akan menentukan jenis koloid.

Berikut ini ciri-ciri yang membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi:

1.    Ciri-ciri larutan

·         Tidak bisa disaring

·         Satu fase

·         Sifat antar zat stabil

·         Homogen

·         Diameter partikel kurang dari 7cm

2.    Ciri-ciri koloid

·         Dapat disaring

·         Dua fase

·         Sifat antar zat stabil

·         HeterogenDiameter partikel antara 10,5-10,7 cm

 

3.    Ciri-ciri suspensi

·         Dapat disaring

·         Dua fase

·         Sifat zat tidak stabil, berarti bisa memisahkan diri

·         Heterogen

·         Diameter partikel lebih dari 5-10 cm

Koloid merupakan campuran zat berbeda dari larutan dan suspensi. Oleh karena itu, karakter dari koloid ini mempunyai perbedaan sifat, di antaranya:

1.    Gerak Brown

Ini adalah gerakan partikel koloid yang terjadi secara acak atau zig-zag, karena adanya tumbukan. Semakin kecil partikelnya maka gerakan ini bisa menjadi cepat.

2.    Efek Tyndall

Sifat berikut dihasilkan dari efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Contohnya, hamburan cahaya dari motor akan sangat terlihat di jalan yang berdebu.

3.    Adsorbsi

Adsorbsi merupakan proses penyerapan ion oleh partikel koloid, sehingga ion dapat menempel ke permukaannya, bisa itu ion negatif atau ion positif.

4.    Koagulasi

Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan dari partikel koloid, karena adanya pemanasan, penambahan koloid atau elektrolit, sehingga zat tidak stabil.

5.    Elektroforesis

Sifat ini termasuk pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik. Metode ini digunakan untuk proses identifikasi DNA, dan penyaringan debu dari cerobong asap pabrik.

6.    Koloid Pelindung

Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak terjadi koagulasi. Contoh sifat ini bisa terlihat pada sabun, detergen, atau pembuatan es krim yang memakai gelatin.

7.    Dialisis

Dialisis yaitu sifat yang dihasilkan dari proses pemurnian koloid, supaya terbebas dari ion-ion pengganggu. Contoh sifat ini ada pada proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal.

8.    Koloid Liofil dan Liofob

Sifat koloid berikut dapat ditemukan pada sol. Koloid liofil yaitu jenis koloid yang fase terdispersinya dapat menarik medium pendispersi berupa cairan, sehingga sifatnya kental (Muhtaridi, 2014).

Koloid dapat dibedakan berdasarkan jenis fasenya yaitu fase terdispersi dan fase medium pendispersi.

BACA JUGA

SIFAT KOLOID ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

SIFAT KOLOID CARA KERJA PERCOBAAN

SIFAT KOLOID HASIL PERCOBAAN

SIFAT KOLOID PEMBAHASAN PERCOBAAN

SIFAT KOLOID RANGKUMAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ATP SD KELAS 1

 ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SD KELAS 1 BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS PPKn MATEMATIKA PEND AGAMA ISLAM PJOK SENI MUSIK SENI TARI SENI RU...